3. Coba amati kelebihan dan kekurangan aplikasi transportasi online di Indonesia!
Jawab :
Gojek
Kelebihan :
1. Asli buatan Indonesia
2. Proses pemesanan cepat
3. Jenis pelayanan ada banyak sesuai dengan kebutuhan (GoSend, GoFood, GoRide, GoMart, GoShop, GoMed, GoBusway)
4. Driver Gojek Sudah ada dimana-mana, jadi tidak usah khawatir
5. Apabila kamu tidak mempunyai uang cash, kamu bisa membayar dengan menggunakan Go-Pay
6. Apabila kamu menggunakan Gojek, tarif sudah fixed price. Penambahan tarif hanya terjadi pada saat rush hours
7. Efektif serta efisien bagi konsumen maupun driver
Kekurangan :
1. Server Error.
2. Tidak bisa memiih Driver.
3. Tujuan sudah di tentukan, apabila ingin mengubah tujuan harus membayar lebih.
Grab
Kelebihan :
1. Grab memiliki layanan yang baik yaitu driver ojek, driver car, driver taksi maupun grab express untuk mengirim paket atau dokumen dengan layanan kurir.
2. Jumlah pengemudi terbesar se-Asia Tenggara.
3. Pengemudi yang sudah terlatih dan adanya kerja sama dengan pihak keamanan dengan pemerintah.
4. Mempermudah pembayaran, bisa dibayar tunai maupun menggunakan kartu kredit.
5. Secara user interface, Grab Car memiliki desaign yang lebih elegan dibandingkan dengan taksi yang lainnya.
Kekurangan :
1. Di Indonesia driver grab masih kalah dengan driver Gojek
2. Banyak keluhan dari masyarakat yang kurang ditanggapi
3. Sungguh sulit menentukan lokasi, karena jangkauan mesin pencarian terlalu luas.
Friday, January 17, 2020
4.2 Tugas Inovasi SI dan New Technology
2. Bandingkan dan jelaskan inovasi apa yang paling utama pada aplikasi transportasi online di Indonesia!
Jawab :
Perkembangan transportasi umum berbasis aplikasi atau online dapat membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh sektor yang kini semakin berkembang dalam penyerapan tenaga kerja. Alasan utama melonjaknya penggunaan transportasi online ini adalah karena soal harga dan kenyamanan. Harga tranportasi online non konvensional biasanya memang lebih murah dibandingkan dengan transportasi konvensional seperti taksi dan ojek pangkalan. Belum lagi banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan. Saat ini ada 2 pemain besar tranportasi online non konvensional di Indonesia yaitu GO-JEK ldan Grab. Masing-masing memiliki armada tersendiri dengan jumlah yang cukup banyak dan menawarkan keuntungan tersendiri. selain murah, faktor lain yang membuat masyarakat kepincut transportasi online adalah kemudahan aksesnya. Cukup dengan mengunduh aplikasi di telepon pintar, masyarakat bisa memesan ojek online tersebut. Tidak repot, praktis. Kemudahan inilah yang selalu disanjung-sanjungkan oleh masyarakat, terutama kelas menengah yang jumlahnya semakin besar di Indonesia. Diantara 3 pemain besar transportasi online di Indonesia tersebut masing-masing memiliki fitur dan keunggulannya tersendiri yang membuat mereka menjadi pembeda satu sama lainnya . diantaranya adalah :
Gojek
Gojek memiliki fitur yang terbilang lengkap untuk mememenuhi kebutuhan dan memanjakan pelanggannya hanya dengan aplikasi berbasis smartphone. Fitur tersebut adalah Go Ride, Go Car, Go Bluebird (hasil Bekerja sama antara Go Jek Indonesia dengan Taxi BlueBird), Go Food, Go Send, Go Pulsa (Membeli Pulsa Secara online), Go Bills (memudahkan dalam pembayaran PLN, BPJS), Go Shop, Go Mart, Go Tix (memudahkan pelanggan untuk memesan tiket dimana saja), Go Box (salah satu yang unik dari Aplikasi GoJek Indonesia adalah pelanggan bisa memesan mobil Box untuk kebutuhan tertentu), Go Massage (bisa pijat dengan memesannya secara online pada apliksi GoJek), Go Clean dan masih terdapat beberapa fitur lainnya yang di peruntukkan untuk pengguna.
Grab
Seperti halnya dengan Gojek, aplikasi Grab pun juga memiliki beberapa fitur, diantyaranya adalag Grab Car, Grab Bike, Grab Taxi, dan Grab Hitch (salah satu fitur terbaru dari Aplikasi Grab yang cukup unik kare pengguna bisa “Nebeng”)
Jawab :
Perkembangan transportasi umum berbasis aplikasi atau online dapat membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh sektor yang kini semakin berkembang dalam penyerapan tenaga kerja. Alasan utama melonjaknya penggunaan transportasi online ini adalah karena soal harga dan kenyamanan. Harga tranportasi online non konvensional biasanya memang lebih murah dibandingkan dengan transportasi konvensional seperti taksi dan ojek pangkalan. Belum lagi banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan. Saat ini ada 2 pemain besar tranportasi online non konvensional di Indonesia yaitu GO-JEK ldan Grab. Masing-masing memiliki armada tersendiri dengan jumlah yang cukup banyak dan menawarkan keuntungan tersendiri. selain murah, faktor lain yang membuat masyarakat kepincut transportasi online adalah kemudahan aksesnya. Cukup dengan mengunduh aplikasi di telepon pintar, masyarakat bisa memesan ojek online tersebut. Tidak repot, praktis. Kemudahan inilah yang selalu disanjung-sanjungkan oleh masyarakat, terutama kelas menengah yang jumlahnya semakin besar di Indonesia. Diantara 3 pemain besar transportasi online di Indonesia tersebut masing-masing memiliki fitur dan keunggulannya tersendiri yang membuat mereka menjadi pembeda satu sama lainnya . diantaranya adalah :
Gojek
Gojek memiliki fitur yang terbilang lengkap untuk mememenuhi kebutuhan dan memanjakan pelanggannya hanya dengan aplikasi berbasis smartphone. Fitur tersebut adalah Go Ride, Go Car, Go Bluebird (hasil Bekerja sama antara Go Jek Indonesia dengan Taxi BlueBird), Go Food, Go Send, Go Pulsa (Membeli Pulsa Secara online), Go Bills (memudahkan dalam pembayaran PLN, BPJS), Go Shop, Go Mart, Go Tix (memudahkan pelanggan untuk memesan tiket dimana saja), Go Box (salah satu yang unik dari Aplikasi GoJek Indonesia adalah pelanggan bisa memesan mobil Box untuk kebutuhan tertentu), Go Massage (bisa pijat dengan memesannya secara online pada apliksi GoJek), Go Clean dan masih terdapat beberapa fitur lainnya yang di peruntukkan untuk pengguna.
Grab
Seperti halnya dengan Gojek, aplikasi Grab pun juga memiliki beberapa fitur, diantyaranya adalag Grab Car, Grab Bike, Grab Taxi, dan Grab Hitch (salah satu fitur terbaru dari Aplikasi Grab yang cukup unik kare pengguna bisa “Nebeng”)
4.1 Tugas Inovasi SI dan New Technology
1. Jelaskan dan berikan contoh yang anda ketahui Share Service dalam dunia bisnis!
Jawab :
Shared Service adalah konsolidasi atau sebuah business model yang memungkinkan sumber daya – sumber daya atau resources yang ada untuk keseluruhan elemen yang ada di dalam organisasi tersebut untuk level customer-service yang sudah ditentukan sebelumnya. Shared Services adalah sebuah business unit yang terpisah yang diciptakan dalam sebuah perusahaan, sebuah organisasi atau sebuah agen yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan atau services kepada operating business unit dan fungsi – fungsi korporasi di perusahaan atau organisasi tersebut.
Selain itu, Shared service bisa juga berarti penyediaan sebuah service atau pelayanan oleh satu bagian dari sebuah organisasi atau grup di mana service tersebut sebelumnya sudah ditemukan di dalam lebih dari satu bagian dari organisasi atau perusahaan tersebut. Secara harafiahnya, shared service adalah sebuah service atau layanan yang di-share atau dibagi pemakaian atau penggunaannnya oleh beberapa ataupun semua bagian -bagian entitas di dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
Faktor pendanaan maupun sumberdaya dari service dibagi dan department yang menyediakan pelayanan tersebut secara efektif menjadi sebuah internal service provider atau sebuah penyedia jasa layanan internal. Ide utama dari shared service adalah “sharing” dalam sebuah organisasi atau group. Sharing ini secara fundamental dibutuhkan untuk memasukkan shared accountability atau akuntabilitas pembagian dari hasil oleh unit di mana pekerjaan yang dibagikan tersebut diboyong oleh sang provider. Di sisi sebaliknya, sang provider perlu untuk memastikan bahwa hasil yang sudah disetujui bersama tersebut disampaikan berdasarkan standard tertentu yang sudah ditetapkan (KPIs, cost, kualitas, dll). Shared Services juga bisa diterapkan dalam hubungan antar dua buah organisasi yang berbeda maupun lebih, untuk bagian yang berbeda dari kedua organisasi tersebut.
Contoh :
Kasus The New York Times, sebuah research and development group yang dipekerjakan oleh surat kabar The New York Times, mengembangkan sebuah sistem shared service di antara dua lusin produsen surat kabar, sebuah stasiun radio dan lebih dari 50 unit websites. Fungsi utama dari shared services yang dikembangkan oleh sang research and development group ini untuk The New York Times adalah untuk menambahkan dan mendukung inovasi yang ada di dalam business unit tersebut.
Upaya yang dilakukan The New York Times memfokuskan pengembangan inovasi teknologi informasi melalui upaya pengumpulan inisiatif dari berbagai pihak yang berbeda.
Ada beberapa keuntungan atau advantages yang didapat oleh The New York Times dalam menerapkan shared services di dalam business units network-nya adalah :
1. Cost-efficiency or Economies of Scale – Dengan menerapkan sistem shared services ini pastinya akan lebih hemat secara cost untuk pihak The New York Times.
2. Jika ada satu inovasi positif yang ingin diterapkan oleh pihak The New York Times akan bisa langsung disampaikan dan diterima oleh semua business units yang terhubungkan secara sistem shared services oleh pihak The New York Times tersebut.
3. Adanya sebuah proses yang sudah terstandardisasikan untuk keseluruhan business units yang tergabung dalam network The New York Times.
4. Common Technology Platform – Dimungkinkannya transformasi yang terkoordinasi antara front, middle dan back-offices yang tergabung dalam network shared services tersebut.
5. Semua Operating units bebas untuk focus kepada proses operasional mereka dan external customers mereka. Jika sewaktu -waktu ada masalah mereka bisa kembali kepada Shared Services untuk support.
6. Decision Support – Data yang dianalisa dan disampaikan adalah data yang sudah reliable dan sudah siap untuk dieksekusi.
7. Flexibility – Shared Services bisa disumberkan melalui berbagai multiple delivery channels dan berbagai lokasi geographis.
8. Scalability – Shared Services delivery model bisa diukur untuk akuisi dari segi dan aspek geographis dan expansi service scope dengan biaya tambahan yang relatif rendah.
9. Diperoleh berbagai inisiatif yang beragam. Ini dimungkinkan karena adanya berbagai pihak yang terlibat dalam upaya inovasi teknologi informasi.
10. Adanya support bagi inovasi dalam unit bisnis melalui kerjasama dengan pihak lain yang lebih kompeten dibidang masing-masing, sehingga akan tercapai inovasi yang unggul. Hal ini sejalan dengan pendapat O’Brien (2005) yang menyatakan bahwa salah satu strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah strategi persekutuan, dimana perusahaan membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Langkah ini dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan di bidang IT (Adobe developers, Times Widgets), perusahaan jasa hiburan (Netflix).
11. Semenjak mulai berinovasi, The New York Times tidak memerlukan modal investasi yang terlalu besar. Menurut O’Brien (2005) salah satu strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah strategi kepemimpinan dalam biaya, dimana perusahaan berusaha memangkas biaya-biaya dalam proses bisnis. The New York Times mampu meningkatkan pendapatan sekaligus memangkas biaya, melakukan efisiensi melalui perbaikan proses (process development) dan otomatisasi. Upaya ini dilakukan melalui penggunaan software untuk rapid development berupa penggunaan aplikasi pengembangan cepat (rapid application), yaitu software metode pengembangan yang digunakan untuk perencanaan singkat sebelum membentuk prototipe rapid.
Pertumbuhan penggunaan shared services dalam kehidupan berbisnis secara terus menerus dihubungkan dengan restrukturisasi bisnis dalam skala yang lebih besar dan juga terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan entitas bisnis secara keseluruhan di dunia ini dan juga kegunaannya untuk membentuk sebuah platform atau landasan yang kokoh untuk pertumbuhan global yang bertumbuh secara cepat. Secara umum, faktor pendorong yang kuat untuk mengimplementasikan shared services sering sekali berhubungan dengan costs, kualitas, speed, dependablity, dan flexibility.
Beberapa keterbatasan atau disadvantages yang didapat oleh The New York Times dalam menerapkan shared services di dalam business units network-nya adalah:
1. Resistence to Change – Perubahan management yang efektif harus menjadi sebuah komponen dari implementasi shared services tersebut, tanpa memandang bulu sumbernya.
2. Legacy Systems – Walaupun selalu tidak menjadi mungkin, shared services dan interogasi sistem adalah bagian dari proyek transformasi yang bisa menghasilkan hasil yang sukses. Keterbatasan dari legacy bisa membuat hasil yang diinginkan tidak optimal.
3. Leadership – Ada saat – saat yang sulit, di mana semua orang harus mempunyai pandangan yang sama bilamana ada kebijakan yang ingin diterapkan
4. Shared Service Team – Perilaku dan Kemampuan yang telah ditentukan oleh sebuah team yang service-oriented diprioritaska untuk memungkinkan dan memampukan teknologi untuk mengoptimalisasi proses yang bisa jadi tidak eksis dalam organisasi hari ini. Pastikan dalam menentukan orang yang tepat sebelum kita memulainya.
5. Perusahaan yang sehat dan berkembang perlu menyisihkan 90-95% dari dana inovasinya untuk inovasi sesuai inti bisnisnya dan 5-10% untuk model bisnis baru. Artinya perlu ada kepastian dana yang tidak sedikit dalam upaya inovasi ini. Hal ini bertolak belakang dengan upaya The New York Times yang justru melakukan efisiensi biaya.
6. Keterbukaan The New York Times untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar yang memiliki beragam inisiatif berbeda membuka peluang pada terbukanya “informasi berharga” kepada pihak luar yang mungkin tidak menguntungkan bagi The New York Times.
7. Industri surat kabar menghadapi permasalahan yang komplek, oleh karena itu memerlukan kesabaran untuk mengembangkan model bisnis yang baru dan memastikan budget keuangan perusahaan selalu tersedia.
Secara umum, kelemahan dari shared services adalah proses yang dihasilkan secara keseleruhan akan dibuatnya lebih panjang dan lebih kompleks. Suatu sistem yang mampu menampung dan menyebarkan kembali ide-ide dari masing-masing individu maupun tim perusahaan memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang lebih baik dan akan membutuhkan dana yang tidak sedikit
Jawab :
Shared Service adalah konsolidasi atau sebuah business model yang memungkinkan sumber daya – sumber daya atau resources yang ada untuk keseluruhan elemen yang ada di dalam organisasi tersebut untuk level customer-service yang sudah ditentukan sebelumnya. Shared Services adalah sebuah business unit yang terpisah yang diciptakan dalam sebuah perusahaan, sebuah organisasi atau sebuah agen yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan atau services kepada operating business unit dan fungsi – fungsi korporasi di perusahaan atau organisasi tersebut.
Selain itu, Shared service bisa juga berarti penyediaan sebuah service atau pelayanan oleh satu bagian dari sebuah organisasi atau grup di mana service tersebut sebelumnya sudah ditemukan di dalam lebih dari satu bagian dari organisasi atau perusahaan tersebut. Secara harafiahnya, shared service adalah sebuah service atau layanan yang di-share atau dibagi pemakaian atau penggunaannnya oleh beberapa ataupun semua bagian -bagian entitas di dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
Faktor pendanaan maupun sumberdaya dari service dibagi dan department yang menyediakan pelayanan tersebut secara efektif menjadi sebuah internal service provider atau sebuah penyedia jasa layanan internal. Ide utama dari shared service adalah “sharing” dalam sebuah organisasi atau group. Sharing ini secara fundamental dibutuhkan untuk memasukkan shared accountability atau akuntabilitas pembagian dari hasil oleh unit di mana pekerjaan yang dibagikan tersebut diboyong oleh sang provider. Di sisi sebaliknya, sang provider perlu untuk memastikan bahwa hasil yang sudah disetujui bersama tersebut disampaikan berdasarkan standard tertentu yang sudah ditetapkan (KPIs, cost, kualitas, dll). Shared Services juga bisa diterapkan dalam hubungan antar dua buah organisasi yang berbeda maupun lebih, untuk bagian yang berbeda dari kedua organisasi tersebut.
Contoh :
Kasus The New York Times, sebuah research and development group yang dipekerjakan oleh surat kabar The New York Times, mengembangkan sebuah sistem shared service di antara dua lusin produsen surat kabar, sebuah stasiun radio dan lebih dari 50 unit websites. Fungsi utama dari shared services yang dikembangkan oleh sang research and development group ini untuk The New York Times adalah untuk menambahkan dan mendukung inovasi yang ada di dalam business unit tersebut.
Upaya yang dilakukan The New York Times memfokuskan pengembangan inovasi teknologi informasi melalui upaya pengumpulan inisiatif dari berbagai pihak yang berbeda.
Ada beberapa keuntungan atau advantages yang didapat oleh The New York Times dalam menerapkan shared services di dalam business units network-nya adalah :
1. Cost-efficiency or Economies of Scale – Dengan menerapkan sistem shared services ini pastinya akan lebih hemat secara cost untuk pihak The New York Times.
2. Jika ada satu inovasi positif yang ingin diterapkan oleh pihak The New York Times akan bisa langsung disampaikan dan diterima oleh semua business units yang terhubungkan secara sistem shared services oleh pihak The New York Times tersebut.
3. Adanya sebuah proses yang sudah terstandardisasikan untuk keseluruhan business units yang tergabung dalam network The New York Times.
4. Common Technology Platform – Dimungkinkannya transformasi yang terkoordinasi antara front, middle dan back-offices yang tergabung dalam network shared services tersebut.
5. Semua Operating units bebas untuk focus kepada proses operasional mereka dan external customers mereka. Jika sewaktu -waktu ada masalah mereka bisa kembali kepada Shared Services untuk support.
6. Decision Support – Data yang dianalisa dan disampaikan adalah data yang sudah reliable dan sudah siap untuk dieksekusi.
7. Flexibility – Shared Services bisa disumberkan melalui berbagai multiple delivery channels dan berbagai lokasi geographis.
8. Scalability – Shared Services delivery model bisa diukur untuk akuisi dari segi dan aspek geographis dan expansi service scope dengan biaya tambahan yang relatif rendah.
9. Diperoleh berbagai inisiatif yang beragam. Ini dimungkinkan karena adanya berbagai pihak yang terlibat dalam upaya inovasi teknologi informasi.
10. Adanya support bagi inovasi dalam unit bisnis melalui kerjasama dengan pihak lain yang lebih kompeten dibidang masing-masing, sehingga akan tercapai inovasi yang unggul. Hal ini sejalan dengan pendapat O’Brien (2005) yang menyatakan bahwa salah satu strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah strategi persekutuan, dimana perusahaan membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Langkah ini dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan di bidang IT (Adobe developers, Times Widgets), perusahaan jasa hiburan (Netflix).
11. Semenjak mulai berinovasi, The New York Times tidak memerlukan modal investasi yang terlalu besar. Menurut O’Brien (2005) salah satu strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah strategi kepemimpinan dalam biaya, dimana perusahaan berusaha memangkas biaya-biaya dalam proses bisnis. The New York Times mampu meningkatkan pendapatan sekaligus memangkas biaya, melakukan efisiensi melalui perbaikan proses (process development) dan otomatisasi. Upaya ini dilakukan melalui penggunaan software untuk rapid development berupa penggunaan aplikasi pengembangan cepat (rapid application), yaitu software metode pengembangan yang digunakan untuk perencanaan singkat sebelum membentuk prototipe rapid.
Pertumbuhan penggunaan shared services dalam kehidupan berbisnis secara terus menerus dihubungkan dengan restrukturisasi bisnis dalam skala yang lebih besar dan juga terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan entitas bisnis secara keseluruhan di dunia ini dan juga kegunaannya untuk membentuk sebuah platform atau landasan yang kokoh untuk pertumbuhan global yang bertumbuh secara cepat. Secara umum, faktor pendorong yang kuat untuk mengimplementasikan shared services sering sekali berhubungan dengan costs, kualitas, speed, dependablity, dan flexibility.
Beberapa keterbatasan atau disadvantages yang didapat oleh The New York Times dalam menerapkan shared services di dalam business units network-nya adalah:
1. Resistence to Change – Perubahan management yang efektif harus menjadi sebuah komponen dari implementasi shared services tersebut, tanpa memandang bulu sumbernya.
2. Legacy Systems – Walaupun selalu tidak menjadi mungkin, shared services dan interogasi sistem adalah bagian dari proyek transformasi yang bisa menghasilkan hasil yang sukses. Keterbatasan dari legacy bisa membuat hasil yang diinginkan tidak optimal.
3. Leadership – Ada saat – saat yang sulit, di mana semua orang harus mempunyai pandangan yang sama bilamana ada kebijakan yang ingin diterapkan
4. Shared Service Team – Perilaku dan Kemampuan yang telah ditentukan oleh sebuah team yang service-oriented diprioritaska untuk memungkinkan dan memampukan teknologi untuk mengoptimalisasi proses yang bisa jadi tidak eksis dalam organisasi hari ini. Pastikan dalam menentukan orang yang tepat sebelum kita memulainya.
5. Perusahaan yang sehat dan berkembang perlu menyisihkan 90-95% dari dana inovasinya untuk inovasi sesuai inti bisnisnya dan 5-10% untuk model bisnis baru. Artinya perlu ada kepastian dana yang tidak sedikit dalam upaya inovasi ini. Hal ini bertolak belakang dengan upaya The New York Times yang justru melakukan efisiensi biaya.
6. Keterbukaan The New York Times untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar yang memiliki beragam inisiatif berbeda membuka peluang pada terbukanya “informasi berharga” kepada pihak luar yang mungkin tidak menguntungkan bagi The New York Times.
7. Industri surat kabar menghadapi permasalahan yang komplek, oleh karena itu memerlukan kesabaran untuk mengembangkan model bisnis yang baru dan memastikan budget keuangan perusahaan selalu tersedia.
Secara umum, kelemahan dari shared services adalah proses yang dihasilkan secara keseleruhan akan dibuatnya lebih panjang dan lebih kompleks. Suatu sistem yang mampu menampung dan menyebarkan kembali ide-ide dari masing-masing individu maupun tim perusahaan memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang lebih baik dan akan membutuhkan dana yang tidak sedikit
Friday, January 3, 2020
3.3 Tugas Inovasi SI dan New Technology
3. Gambarkan dan beri penjelasan tentang siklus pengembangan Inovasi SI!
Jawab :
Gambaran tentang siklus pengembangan Inovasi SI
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
3.2 Tugas Inovasi SI dan New Technology
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang VR dan AR!
Jawab :
AR (Augmented Reality)
Adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya 2 dimensi atau 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata(real-time).
Bayangkan bila anda membaca sebuah koran dengan menggunakan kaca mata berteknologi AR.Maka anda tidak hanya membaca tulisan.Bahkan dengan teknologi AR tampilan-tampilan grafis yang semulanya tidak ada pada koran akan tampak pada kaca mata anda.Tidak hanya gambar,teknologi AR memberikan kepada penggunanya pengalaman yang lebih baik seperti menampilkan video,audio,teks bergambar,dan animasi 3D yang terasa menyatu di tempat aslinya.
Atau saat anda mengemudi sebuah mobil dengan teknologi AR,elemen-elemen grafis akan muncul di bidang pandangan anda pada layar kaca mobil yang berteknologikan AR.seperti memberikan petunjuk jalan,informasi suatu tempat dan lain sebagainnya.
Contoh AR yaitu Pokemon Go, adalah salah satu game yang mengadopsi teknologi AR ini.Game ini mampu membuat pengguna seakan-akan benar-benar bermain dengan konten-konten 2 dimensi.User dituntut untuk terjun ke jalanan dan mencarai monster pokemon yang tersebar di seluruh tempat di dunia.
VR (Virtual Reality)
Adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer.Teknisnya adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata 3 dimensi ke dalam dunia maya 2 dimensi atau 3 dimensi.
Saat ini telah banyak produsen-produsen yang menjual kaca mata dengan teknologi VR.Biasanya kaca mata ini berukuran besar dan menggunakan smartphone sebagai media VR-nya.
Contoh VR yaitu Kaca Mata VR, anda dapat merasakan konten-konten 360 derajat yang ada di dalamnya begitu dekat dengan anda dan anda akan merasa terjun langsung ke dunia maya tersebut.Secara teori VR mensimulasikan diri anda berkunjung ke berbagai tempat,bahkan tempat maya sekali pun.
Jika anda berkunjung ke youtube.cobalah untuk melihat konten 360 derajatnya.Dengan mengetikkan video 360 pada kolom pencariannya.Bila ingin merasakan konten yang benar-benar hidup anda disarankan menggunkan kaca mata VR
Saat ini telah banyak produsen game yang ingin menggunkan teknologi VR sebagai fasilitas baru pada hiburan mereka dan memberikan pengalaman bermain game lebih dekat di kehiupan maya.
Perbedaan AR dan VR
Setelah kita membaca ulasan di atas mungkin agak sedikit sulit membedakan teknologi AR dan VR karena keduanya memiliki teknologi yang mampu menggabungkan (real life) kehidupan nyata dengan dunia maya.
Sebelum teknologi ini menjadi trend,AR dan VR banyak digunakkan untuk pengobatan medis dan latihan kemiliteran.Lalu teknologi ini berkembang menjadi hiburan yang memberikan adaptasi baru dan dapat dinikmati setiap orang .
Secara teknis kedua teknologi ini berbeda.
AR (augmented reality) teknologi ini berusaha menggabungkan konten virtual ke dalam dunia nyata.Dan memungkinkan kita dapat berinteraksi dengan konten dunia maya di dunia nyata.
Adapun VR(virtual reality) adalah teknologi yang berusaha menggabungkan dunia nyata ke dalam dunia maya.Dan memungkinkan pengguna dapat merasakan masuk ke dalam dunia maya tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah AR (augmented reality) menggabungkan konten virtual ke dalam dunia nyata.Dan VR(virtual reality) menggabungkan dunia nyata ke dalam dunia virtual.
Mungkin bagi anda yang kurang mengerti perbedaan keduanya,anda mungkin bisa mencoba langsung pergi ke youtube dan mencari contoh langsung dari video-videonya.
Jawab :
AR (Augmented Reality)
Adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya 2 dimensi atau 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata(real-time).
Bayangkan bila anda membaca sebuah koran dengan menggunakan kaca mata berteknologi AR.Maka anda tidak hanya membaca tulisan.Bahkan dengan teknologi AR tampilan-tampilan grafis yang semulanya tidak ada pada koran akan tampak pada kaca mata anda.Tidak hanya gambar,teknologi AR memberikan kepada penggunanya pengalaman yang lebih baik seperti menampilkan video,audio,teks bergambar,dan animasi 3D yang terasa menyatu di tempat aslinya.
Atau saat anda mengemudi sebuah mobil dengan teknologi AR,elemen-elemen grafis akan muncul di bidang pandangan anda pada layar kaca mobil yang berteknologikan AR.seperti memberikan petunjuk jalan,informasi suatu tempat dan lain sebagainnya.
Contoh AR yaitu Pokemon Go, adalah salah satu game yang mengadopsi teknologi AR ini.Game ini mampu membuat pengguna seakan-akan benar-benar bermain dengan konten-konten 2 dimensi.User dituntut untuk terjun ke jalanan dan mencarai monster pokemon yang tersebar di seluruh tempat di dunia.
VR (Virtual Reality)
Adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer.Teknisnya adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata 3 dimensi ke dalam dunia maya 2 dimensi atau 3 dimensi.
Saat ini telah banyak produsen-produsen yang menjual kaca mata dengan teknologi VR.Biasanya kaca mata ini berukuran besar dan menggunakan smartphone sebagai media VR-nya.
Contoh VR yaitu Kaca Mata VR, anda dapat merasakan konten-konten 360 derajat yang ada di dalamnya begitu dekat dengan anda dan anda akan merasa terjun langsung ke dunia maya tersebut.Secara teori VR mensimulasikan diri anda berkunjung ke berbagai tempat,bahkan tempat maya sekali pun.
Jika anda berkunjung ke youtube.cobalah untuk melihat konten 360 derajatnya.Dengan mengetikkan video 360 pada kolom pencariannya.Bila ingin merasakan konten yang benar-benar hidup anda disarankan menggunkan kaca mata VR
Saat ini telah banyak produsen game yang ingin menggunkan teknologi VR sebagai fasilitas baru pada hiburan mereka dan memberikan pengalaman bermain game lebih dekat di kehiupan maya.
Perbedaan AR dan VR
Setelah kita membaca ulasan di atas mungkin agak sedikit sulit membedakan teknologi AR dan VR karena keduanya memiliki teknologi yang mampu menggabungkan (real life) kehidupan nyata dengan dunia maya.
Sebelum teknologi ini menjadi trend,AR dan VR banyak digunakkan untuk pengobatan medis dan latihan kemiliteran.Lalu teknologi ini berkembang menjadi hiburan yang memberikan adaptasi baru dan dapat dinikmati setiap orang .
Secara teknis kedua teknologi ini berbeda.
AR (augmented reality) teknologi ini berusaha menggabungkan konten virtual ke dalam dunia nyata.Dan memungkinkan kita dapat berinteraksi dengan konten dunia maya di dunia nyata.
Adapun VR(virtual reality) adalah teknologi yang berusaha menggabungkan dunia nyata ke dalam dunia maya.Dan memungkinkan pengguna dapat merasakan masuk ke dalam dunia maya tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah AR (augmented reality) menggabungkan konten virtual ke dalam dunia nyata.Dan VR(virtual reality) menggabungkan dunia nyata ke dalam dunia virtual.
Mungkin bagi anda yang kurang mengerti perbedaan keduanya,anda mungkin bisa mencoba langsung pergi ke youtube dan mencari contoh langsung dari video-videonya.
3.1 Tugas Inovasi SI dan New Technology
1. Jelaskan dan berikan contoh aplikasi yang digunakan untuk teknologi web 1.0, web 2.0, web 3.0!
Jawab :
a. Web 1.0
Web 1.0 muncul bersamaan dengan lahirny a World Wide Web (WW W), dimana web 1.0 ini hanya menyediakan sebuah halaman Website yang terhubung dengan hyperlink. Web 1.0 merupakan read-only web, dimana hanya ada satu jalur komunikasi dalam website tersebut sehingga disebut juga sebagai brochureware (Getting, 2007). Visi Tim Berners-Lee ak an lahirny a WWW in i adalah kita dapat berkomunikasi dengan berbagi informasi melalui ruang yang disebut web. Masalah yang terdapat dalam Web 1.0 adalah :
· Tampilan Website yang kaku
· Halaman Website harus di refresh jika ada info baru yang dimasukkan ke website
Contoh :
Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com”
b. Web 2.0
Generasi ber ikutnya dari Website adalah web 2.0. Istilah Web 2.0 diperkenalkan oleh Darcy DiNucci dalam artikelnya berjudul “Fragmented Future“, DiNucci meny ebutkan bahwa, “Website yang kita ketahui sekarang (web 1.0), masih b erup a lay ar statis. Permulaan Web 2.0 baru dimulai, Website dimana awalnya hanya berupa layar yang berisikan teks dan grafik namun sekarang sudah menjadi mekanisme transportasi. Hal yang memungkinkan adanya interaksi antar user“. Web 2.0 merupakan jaringan dimana kita tidak hanya dapat melihat konten yang kita inginkan, tapi juga dapat membuat atau bertukar informasi dengan bebas, seperti social media (Blogger & Wordpress) dan social network (Flixst er & Facebook), memungkinkan komunikasi dua arah antar user. Dapat dikatakan bahwa web 2.0 merup akan peningkatan kemampuan dari Web 1.0 (Getting et al, 2007).
Contoh : Situs yang menggunakannya flickr.com , del.icio.us
c. Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca
halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini. Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yangmemungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen soft ware. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari:
•Web semantik
•Format mikro
•Pencarian dalam bahasa pengguna
•Penyimpanan data dalam jumlah besar
•Pembelajaran lewat mesin
•Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar. Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankanfungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence)
•Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi
•Kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service
•SOAP
•(Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistemoperasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakanHTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
•REST
•representational state transferatau transfer keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW.
•WSDL
•format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice.
•WSDL mendefinisikan:
•pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web service
•koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
•Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis ditempatkan.
•WDDX
•Web Distributed Data eXchange.
•Mekanisme pertukaran data dari lingkungan yang berbeda
Jawab :
a. Web 1.0
Web 1.0 muncul bersamaan dengan lahirny a World Wide Web (WW W), dimana web 1.0 ini hanya menyediakan sebuah halaman Website yang terhubung dengan hyperlink. Web 1.0 merupakan read-only web, dimana hanya ada satu jalur komunikasi dalam website tersebut sehingga disebut juga sebagai brochureware (Getting, 2007). Visi Tim Berners-Lee ak an lahirny a WWW in i adalah kita dapat berkomunikasi dengan berbagi informasi melalui ruang yang disebut web. Masalah yang terdapat dalam Web 1.0 adalah :
· Tampilan Website yang kaku
· Halaman Website harus di refresh jika ada info baru yang dimasukkan ke website
Contoh :
Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com”
b. Web 2.0
Generasi ber ikutnya dari Website adalah web 2.0. Istilah Web 2.0 diperkenalkan oleh Darcy DiNucci dalam artikelnya berjudul “Fragmented Future“, DiNucci meny ebutkan bahwa, “Website yang kita ketahui sekarang (web 1.0), masih b erup a lay ar statis. Permulaan Web 2.0 baru dimulai, Website dimana awalnya hanya berupa layar yang berisikan teks dan grafik namun sekarang sudah menjadi mekanisme transportasi. Hal yang memungkinkan adanya interaksi antar user“. Web 2.0 merupakan jaringan dimana kita tidak hanya dapat melihat konten yang kita inginkan, tapi juga dapat membuat atau bertukar informasi dengan bebas, seperti social media (Blogger & Wordpress) dan social network (Flixst er & Facebook), memungkinkan komunikasi dua arah antar user. Dapat dikatakan bahwa web 2.0 merup akan peningkatan kemampuan dari Web 1.0 (Getting et al, 2007).
Contoh : Situs yang menggunakannya flickr.com , del.icio.us
c. Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca
halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini. Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yangmemungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen soft ware. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari:
•Web semantik
•Format mikro
•Pencarian dalam bahasa pengguna
•Penyimpanan data dalam jumlah besar
•Pembelajaran lewat mesin
•Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar. Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankanfungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence)
•Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi
•Kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service
•SOAP
•(Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistemoperasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakanHTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
•REST
•representational state transferatau transfer keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW.
•WSDL
•format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice.
•WSDL mendefinisikan:
•pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web service
•koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
•Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis ditempatkan.
•WDDX
•Web Distributed Data eXchange.
•Mekanisme pertukaran data dari lingkungan yang berbeda
Subscribe to:
Posts (Atom)